Impian sebagai aktualisasi diri
Ketika terdapat suatu tuntutan hidup untuk menjadi seorang yang lebih baik, merupakan aktualisasi diri yang harus dipenuh oleh setiap individu yang ingin merubah sesuatu hal menjadi lebih baik, sebagai contoh pengalaman yang terjadi pada diri saya adalah ketika saya harus bisa menjadi seorang yang mampu untuk bangun dalam keterpurukkan sifat manja dan kekanak-kanakan, dalam hidup saya mungkin saat ini hanya ada satu kata untuk memotivasi saya,yaitu “semangat”, semangat dalam menjalani hidup sepenuhnya dan berusaha untuk mewujudkan harapan orang tua saya, dahulu hidup saya serasa bak seorang ratu yang selalu terpenuhi apapun keinginan yang saya minta, apapun akan dilakukan orang tua saya hanya untuk membuat saya senang, tak pernah terselit untuk saya berfikir bagaimana balik untuk memberi kesenangan itu kepada kedua orang tua saya, tak pernah saya berfikir bagaimana orang tua saya selalu mendahulukan kepentingan saya dibanding kebutuhan mereka sendiri, tak pernah saya berfikir bagaimana setiap malam mereka berdoa agar saya mendapat kebahagiaan untuk hari ini,esok,dimasa depan.dan seterusnya, bagaimana mereka susah payah mewujudkan semua itu. Banyak hal yang belum saya sadari dalam memahami arti kehidupan yang sebenarnya, saat ini semua itu berubah, saya tidak lagi harus menjadi sesosok anak kecil yang terus ingin dimengerti apa yang menjadi kemauan saya dan terus membebani kedua orang tua saya, saya harus membuka mata jikalau saya saat ini adalah saya yang sudah tumbuh menjadi seorang yang dewasa, dewasa untuk mengerti bagaimana saya harus bisa bertekad mewujudkan semua harapan,impian,dan jawaban doa dari kedua orang tua saya.
Saya ingat ketika orang tua saya berkata, kelak bukan materi yang mereka harapkan, bukan rumah yang bagus yang mereka butuhkan, bukan mobil mewah yang mereka minta, cukup mereka bisa melihat saya bahagia dimasa mendatang, mereka juga ikut bahagia. Hal itu membuat saya merasa menjadi seorang anak yang paling beruntung didunia ini, memiliki kedua orang tua yang sayang sepenuhnya, saya selalu berharap, saya bisa menjadi yang terbaik untuk kedua orang tua saya, dan impian saya, orang tua saya masih bisa melihat dan menemani saya, hingga saya bisa membuat mereka merasa tersenyum sepenuhnya bahagia sebagaimana mereka selalu berusaha memberikan kebahagiaan itu untuk saya.
Dari contoh pengalaman saya ini mungkin dapat menjadi contoh pula bagi semuanya, satu ulasan, bahwa kita tidak akan pernah bisa membeli pengorbanan, perjuangan, dan kasih sayang orang tua buat kita, sekalipun dengan suatu materi yang berlimpah.
0 komentar:
Posting Komentar